Pertempuran dan Penyembahan
Kalangan Sendiri

Pertempuran dan Penyembahan

Mega Permata Official Writer
      5476

“TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu” kata Saul kepada Daud: ‘Pergilah! TUHAN menyertai engkau.” 1 Samuel 17:37

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu33[/kitab]; [kitab]iTesa5[/kitab]; [kitab]Yesay19-20[/kitab]

Saya lebih sering membaca kitab Mazmur daripada kitab bagian lain dari Alkitab. Saya nyaman dan sangat terdorong oleh kata-kata yang kuat dan puitis yang ditulis oleh penulis utama, yaitu seorang raja, gembala dan prajurit. Namun ketika saya membaca kisah hidup Daud dalam kitab Samuel 1 dan 2, itu penuh dengan bahaya, pertempuran dan sakit hati. 

Kita melihat Daud dijadikan seorang raja di usia muda oleh seorang Nabi Samuel. Kita melihat dia atas kemenangannya membunuh raksasa Goliat dengan ketapel dan pergi menjadi seorang pejuang besar. 

Ya dia menulis tentang pertempuran di Mazmur. Tapi dia lebih menulis tentang kemenangan yang disalurkan oleh tangan Tuhan. Kita lihat, tangan Allah yang berdaulat membimbing dan melindungi dan kita mendengar Daud menyatakan bahwa peperangan kita adalah milik Tuhan.

Daud mengatakan Allah adalah kekuatannya, perlindungannya, tempat persembunyiannya, menara yang kuat dan tempat perlindungan ketika badai. Dia menulis pujian, penyembahan, ucapan syukur dan ia sangat pandai menulis: "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku;"

Kita melihat Daud meningkat, turun dan meningkat lagi; dan kita dapat belajar dari dia bahwa tidak ada dosa yang tidak dapat dibersihkan dan diampuni. Kita belajar bahwa Allah yang Maha Kudus adalah sumber penyembuhan dan pemulihan.

Kita melihat pertempuran Daud dan kita melihat kemenangan hanya Tuhan yang memberikan. Dia mengajarkan kita untuk menyimpan Firman Allah untuk selalu dalam hati kita dan ia mengajarkan kita melalui mazmur bahwa hati kita dibuat untuk menyembah-Nya:

“Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demiakanlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baok dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demiakianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji. Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidur, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.” Mazmur 63:1-8

Ikuti Kami